KOTA DAN MASYARAKAT INDUSTRI
A. PENGANTAR
“Industrialisasi
adalah jalan keluar dari kemiskinan yang bersumber dari kebergantungan pada
sector agraris” (Sumitro Djojohadikusumo).
Industrialisasi dianggap
sebagai kunci kearah kemakmuran yang didambakan setiap bangsa. Salah satunya
adalah untuk mengentaskan kemiskinan. Industri merupakan salah satu pembangunan
yang mengarah pada proses perubahan perekonomian dari yang sebagian besar
berupa pedesaan dan pertanian menjadi perkotaan, industry, dan jasa-jasa dalam
kompetisinya. Sekalipun demikian, industry bukanlah tujuan akhir dari
pembangunan ekonomi, melainkan hanya menjadi salah satu strategi dalam
mendukung proses pembangunan ekonomi untuk mencapai tingkat pendapatan yang
tinggi dan berkelanjutan. Menurut kuntowijoyo(1991:2) mengatakan bahwa industry
merupakan salah satu variable pendorong perubahan sosial yang dominan dalam
abad-abad terakhir sehingga kehadiran industry akan memunculkan masyarakat
industry(kota) yang berbeda dengan masyarakat agraris(desa). Oleh karena itu,
hal yang tidak dapat dihindari dari adanya industrialisasi adalah terjadinya
urbanisasi.
B. INDUSTRIALISASI : PROSES MENJADI MASYARAKAT INDUSTRI
Proses industrialisasi yang sebagian besar berlangsung
di perkotaan mengakibatkan kota kebanjiran imigran dari desa-desa dengan segala
aspeknya. Dalam konteks industrialisasi, hubungan desa-kota bukan lagi hubungan
administratif an sich, melainkan sebagai transformasi budaya dan sosial.
Menurut Gulick (1969:150) terdapat pola budaya yang terkandung dalam hubungan
transfirmasi yaitu :
1.
Secara teratur
kembali ke desa asal untuk menikah, pemakaman dan upacara-upacara lainnya
2.
pertukaran
pemberian secara teratur ( seperti produk desa) dan kunjungan
3.
Perubahan tempat
tinggal secara musiman
4.
Pulang pergi ke
tempat ringgal secara berkala
Pada umumnya, kota-kota di Negara berkembang cenderung
didikotnomikan menjadi dua kawasan yang berbeda, yaitu :
1.
Kawasan tipe
barat
2.
Kawasan tipe
pribumi yang terdiri atas pengelompokkan desa-desa.
Kemudian ciri penduduk kota diidentikan dengan
dikotomi “kota-desa” atau kategori “ komunitas-masyarakat”
C. PENGERTIAN INDUSTRI DAN INDUSTRIALISASI
Dumairy (1996:207) menjelaskan bahwa industry
mempunyai dua pegertian, yaitu :
1.
Himpunan
perusahaan sejenis, contoh industry kertas berarti himpunan perusahaan
penghasil kertas
2.
Sektor ekonomi
yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi
Ada dua pertimbangan penting yang melandasi indonesia
menggunakan strategi industrialisasi, yaitu :
1.
Pada saat itu,
Negara-negara di seluruh dunia juga mengerjakan proyek industrialisasi dengan
dukungan teori pembangunan ekonomi yang memadai.
2.
Sejarah Negara
yang telah berhasil memajukan ekonominya selalu melewati tahapan
industrialisasi pada proses pembangunannya.
Industrialisasi yang dilaksanakan di indonesia harus
melibatkan sector pertanian dalam prosesnya.
D. KONSEP INDUSTRIALISASI
Terdapat beberapa pendapat
mengenai konsep industrialisasi seperti Pertama,
transformasi structural diharuskan karena sector primer dipandang tidak
memiliki nilai tambah (value added) yang tinggi serta nilai tukar ( term of
trade) yang rendah. Kedua, model
neoklasik (W. Arthur lewis dan Hollis
chenery ) lebih menekankan perhatian pada mekanisme yang memungkinkan
perekonomian Negara terbelakang mentransformasikan struktur perekonomian dalam
negeri mereka dari sesuatu yang berat ke pertanian tradisional untuk mencukupi
kebutuhan sendiri, pada sesuatu perekonomian yang lebih modern. Ketiga, transformasi ekonomi hendaknya
dipahami dan diinterpretasikan bukan hanya dalam konteks pergeseran structural
dari sector pertanian pada sector manufaktur kemudian sector jasa. Tahap-tahap
transformasi hendak lah dipahami dalam pergeseran proses dinamika yang terjadi
dalam sector pertanian dan sector-sektor pendukungnya. Berdasarkan pandangan
tersebut apabila melihat kasus di indonesia lebih cocok dan memadai pada
pandangan terakhir mengingat karakteristik potensi sector basis yang dimiliki yaitu, sektor pertanian. Jika model
industrialisasi ini yang di tempuh , dua hal penting segera akan dicapai; pada
satu sisi akan diperleh tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai dan pada sisi
lainnya jumlah tenaga kerja yang dapat terlibat dalam proses industrialisasi
sangat banyak.
E. INDUSTRIALISASI DI INDONESIA
Menurut department perindustrian, industry nasional indonesia
dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar berikut :
1.
Industri dasar
yang mliputi kelompok industri mesin dan logam dasar (IMLD) dan kelompok kimia
dasar (IKD)
2.
Industri kecil
yang meliputi industri pangan, industry sandang dan kulit, industri kimia dan
bahan bangunan, industri galian bukan logam dan industri logam.
3.
Industri hilir,
yaitu kelompok aneka industri (AI) meliputi industry yang mengolah sumber daya
hutan, industry yang mengolah hasil pertambangan, industry yang mengolah sumber
daya pertanian secara luas, dan lain-lain.
Adapun Biro Pusat Statistik (BPS), berdasarkan jumlah
tenaga kerja yang dipekerjakan, industri dibedakan menjadi empat, yaitu :
a.
Perusahaan/
industry besar jika mempekerjakan 100 orang atau lebih
b.
Perusahaan/
industri sedang jika mempekerjakan 20-99 orang
c.
Perusahaan/
industry keci jika mempekerjakan 5-19 orang
d.
Industry
kerajinan rumah angga jika mempekerjakan kurang dari 3orang (termasuk tenaga
kerja yang tidak dibayar)
F.
STRUKTUR EKONOMI
DI INDONESIA
Istilah struktur digunakan untuk menunjukkan susunan
atau komposisi dari sesuatu. Sektor ekonomi yang dominan atau yang diandalkan
adalah sektor ekonomi yang menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar
penduduk serta menjadi penyerap tenaga kerja yang terbesar. Ada dua macam
struktur ekonomi, yaitu :
1.
Struktur
agraris, yaitu struktur ekonomi didominasi oleh sektor pertanian
2.
Industri, yaitu
struktur ekonomi didominasi oleh sektor industry
G. PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT AGRARIS (DESA) KE INDUSTRI
(KOTA)
Perubahan masyarakat tradisional (agraris) ke masyarakat
industri (modern) akibat derasnya proses modernisasi dengan berbagai nilai dan
teknologi yang ditawarkan. Bahkan modernisasi dianggap sebagai proses
transformasi nilai.
Perubahan
sosial yang terjadi di masyarakat pasca-industrialisasi yang berdampak positif seperti perkembangan
tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat pedesaan yang terkait dengan
perubahan pola mata pencaharian (kesempatan kerja dan kesempatan berusaha).
Adapun yang berdampak negative seperti adanya pencemaran lingkungan (terutama
air limbah yang mengaliri lahan pertanian sehingga hasil pertanian menjadi
kurang baik), meningkatknya kecemburuan sosial (masyarakat desa yang semula
hidup apa adanya, kemudian berbuah memiliki penghasilan yang akhirnya
menimbulkan persaingan), munculnya kesenjangan masyarakat desa-kota (khususnya
persaingan meraih kesempatan kerja dan pendapatan karena perbedaan
produktivitas pertanian dan nonpertanian akibat terbatasnya lahan usaha tani,
tingkat pendidikan dan keterampilan).
Pengaruh masuknya industri ke kawasan
agraris (desa) telah menjadikan masyrakat tradisional, desa, dan agraris secara
alami berubah menjadi masyarakat modern, kota, kelurahan, dan industri.
Disamping perubahan seperti halnya diatas, perubahan juga terjadi pada pola
perilaku ekonomi, pola pikir serta gaya hidup masyarakat. kemudian pola pikir
masyarakat lebih maju bahwa memasuki dunia pekerjaan diperhitngkan status
pendidikan. Dan yang terakhir perubahan dalam pergaulan serta komunikasi yang
sudah banyak berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar