Psikologi humanistic menekankan kebebasan personal,
pilihan, kepekaan, dan tanggung jawab personal. Sebagaimana yang dinyatakan
secara tidak langsung oleh tema itu, psikologi humanism juga memfokuskan pada
prestasi, motivasi, perasaan, tindakan, dan kebutuhan akan umat manusia. Tujuan
pendidikan, menurut orientasi ini adalah aktualisasi diri invidual.
Psikologi humanistic diperoleh dari filsafat humanism,
yang berkembang selama renaissance di eropa dan reformasi protestan yang didasarkan
pada keyakinan bahwa individu-individu mengontrol nasib mereka sendiri melalui
aplikasi kecerdasan dan pembelajaran mereka. Orang-orang “membentuk diri mereka
sendiri”. Istilah “humanisme sekuler” merujuk pada keyakinan yang berkaitan
secara erat dimana kondisi-kondisi keberadaan manusia berhubungan dengan
hakekat manusia dan tindakan manusia bukannya pada takdir atau intervensi
tuhan.
Belajar menurut pandangan humanisme merupakan fungsi
dari keseluruhan pribadi manusia, yang melibatkan factor intelektual dan
emosional, motivasi belajar harus datang dari dalam diri anak itu sendiri.
Proses belajar mengajar menekankan pentingnya hubungan interpersonal, menerima
siswa sebagai seorang pribadi yang memiliki kemampuan, dan peran guru sebagai
partisipan dalam proses belajar bersama.
Tujuan pendidikan menurut pandangan humanisme
diikhtisarkan oleh mary johson (kartadinata, dalam dasar-dasr kependidikan,
1987:77), sebagai berikut :
1.
Kaum
humanis berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk meakukan eksplorasi
dan mengembangkan kesadaran identitas diri yang melibatkan perkembangan konsep
diri dan sistem nilai.
2.
Kaum
humanis telah mengutamakan komitmen terhadap prinsip pendidikan yang
memperhatikan factor perasaan, emosi, motivasi, dan minat siswa akan mempercepat
proses belajar yang bermakna dan terintegrasi secara pribadi.
3.
Perhatian
kaum humanis lebih terpusat pada isi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
minat siswa sendiri. Siswa harus memiliki kebebasan dan tanggungjawab untuk
memilih dan menentukan apa, kapan dan bagaimana ia belajar.
4.
Kaum
humanis berorientasi kepada upaya memelihara perasaan pribadi yang efektif.
Suatu gagasan yang menyatakan bahwa siswa dapat mengembalikan arah belajarnya
sendiri, mengambil dan memenuhi tanggungjawab secara efektif serta mampu
memilih tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya.
5.
Kaum
humanis yakin bahwa belajar adalah pertumbuhan dan perubahan yang berjalan
cepat sehingga kebutuhan siswa lebih dari sekedar pengetahuan hari kemarin.
Pendidikan humanistic mencoba mengadaptasikan siswa terhadap
perubahan-perubahan. Pendidikan melibatkan siswa pada perubahan belajar,
bagaimana memecahkan masalah, dan bagaimana melakukan perubahan di dalam
kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar