Rabu, 28 Desember 2016

Psikologi Humanistik

Psikologi humanistic menekankan kebebasan personal, pilihan, kepekaan, dan tanggung jawab personal. Sebagaimana yang dinyatakan secara tidak langsung oleh tema itu, psikologi humanism juga memfokuskan pada prestasi, motivasi, perasaan, tindakan, dan kebutuhan akan umat manusia. Tujuan pendidikan, menurut orientasi ini adalah aktualisasi diri invidual.
Psikologi humanistic diperoleh dari filsafat humanism, yang berkembang selama renaissance di eropa dan reformasi protestan yang didasarkan pada keyakinan bahwa individu-individu mengontrol nasib mereka sendiri melalui aplikasi kecerdasan dan pembelajaran mereka. Orang-orang “membentuk diri mereka sendiri”. Istilah “humanisme sekuler” merujuk pada keyakinan yang berkaitan secara erat dimana kondisi-kondisi keberadaan manusia berhubungan dengan hakekat manusia dan tindakan manusia bukannya pada takdir atau intervensi tuhan.
Belajar menurut pandangan humanisme merupakan fungsi dari keseluruhan pribadi manusia, yang melibatkan factor intelektual dan emosional, motivasi belajar harus datang dari dalam diri anak itu sendiri. Proses belajar mengajar menekankan pentingnya hubungan interpersonal, menerima siswa sebagai seorang pribadi yang memiliki kemampuan, dan peran guru sebagai partisipan dalam proses belajar bersama.
Tujuan pendidikan menurut pandangan humanisme diikhtisarkan oleh mary johson (kartadinata, dalam dasar-dasr kependidikan, 1987:77), sebagai berikut :
1.      Kaum humanis berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk meakukan eksplorasi dan mengembangkan kesadaran identitas diri yang melibatkan perkembangan konsep diri dan sistem nilai.
2.      Kaum humanis telah mengutamakan komitmen terhadap prinsip pendidikan yang memperhatikan factor perasaan, emosi, motivasi, dan minat siswa akan mempercepat proses belajar yang bermakna dan terintegrasi secara pribadi.
3.      Perhatian kaum humanis lebih terpusat pada isi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa sendiri. Siswa harus memiliki kebebasan dan tanggungjawab untuk memilih dan menentukan apa, kapan dan bagaimana ia belajar.
4.      Kaum humanis berorientasi kepada upaya memelihara perasaan pribadi yang efektif. Suatu gagasan yang menyatakan bahwa siswa dapat mengembalikan arah belajarnya sendiri, mengambil dan memenuhi tanggungjawab secara efektif serta mampu memilih tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya.
5.      Kaum humanis yakin bahwa belajar adalah pertumbuhan dan perubahan yang berjalan cepat sehingga kebutuhan siswa lebih dari sekedar pengetahuan hari kemarin. Pendidikan humanistic mencoba mengadaptasikan siswa terhadap perubahan-perubahan. Pendidikan melibatkan siswa pada perubahan belajar, bagaimana memecahkan masalah, dan bagaimana melakukan perubahan di dalam kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar