Rabu, 28 Desember 2016

Relativisme dalam Pendidikan

Relativisme dalam Pendidikan
Relativisme ini merupakan hasil dari perjuangan kaum posmodernis yang berusaha membrontak tatanan yang sudah mapan.  Situasi di era posmodern digambarkan pada sebuah penolakan terhadap paradigma-paradigma besar, lama, kokoh, dan tak tersentuh. Posmodernisme acapkali menolak apapun yang selama ini tidak bisa ditolak sekalipun. Hasil dari ideologi besar ini adalah pendidikan yang mengacu pada konteks yang tumbuh disekitarnya. Contoh:
- sekolah komunitas. Pendidikan postmodern yang mengutamakan sistem sosial sebagai penyokong kehadiran sekolah. 
- kurikulum multikultural. Kurikulum ini mengacu pada ideologi tentang pentingnya toleransi, penghargaan terhadap yang lain, serta praktik-praktik sosial yang berdasarkan pada upaya membangun kemanusiaan melalui toleransi. 
Era posmodern itu juga tidak serta merta menjadikan masyarakat mengikuti segala nilai yang ada didalamnya. Adapun respons penting yang perlu diperhatikan. Respons itu sendiri sangat berpengaruh terhadap model pendidikan di dunia. Dua hal itu adalah sebagai bertikut:
  1. Fundamentalir religius. Fundamentalisme religius adalah perspektif yang melihat segala sesuatu berdasarkan perspektif agama. Kebenaran yang dipraktikkan oleh masyarakat haruslah mengacu pada fiqih yang termaktub di dalam kitab suci. Contoh komunitas religius yang menolak adanya "ilmu dunia"
  2. Fundamentalisme rasional. Ini berarti bahwa segala sesuatu dipandang sebagai buah dari rasionalitas. Tatanan sosial haruslah mengacu pada logika yang dipahami oleh masyarakat an bisa diawasi berdasarkan logika yang berbasis kompetensi adalah realisasi dan fundamentalisme rasional. Bahwa segala-galanya harus ddiukur dari kemampuan mempraktikkan kognitif dalam bentuk keterampilan-keterampilan yang bisa diukur. Contoh: sekolah yang mendasarkan diri sebagai Sekolah Bertaraf Internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar