Jumat, 09 Desember 2016

PENGERTIAN FILSAFAT



Filsafat secara etimologis berasal dari bahasa Yunani philosophia. Philos berarti suka, cinta, atau kecenderungan pada sesuatu, sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan. Dengan demikian, secara sederhana, filsafat dapat diartikan cinta atau kecenderungan pada kebijaksanaan.
Ada beberapa definisi filsafat yang telah diklasifikasikan berdasarkan watak dan fungsinya sebagai berikut:
  • Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis (arti informal).
  • Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi (arti formal).
  • Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Artinya filsafat berusaha untuk mengkombinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam (erti spekulatif)
  • Filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. Corak filsafat yang demikian ini dinamakan juga logosentrisme.
  • Filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung, yang mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
Filsafat bisa dimengerti dan dilakukan melalui banyak cara, sehingga berlaku prinsip “Variis modis bene fit”, dapat berhasil melalui banyak cara yang berbeda. Bertens menengarai ada beberapa gaya berfilsafat.
·         Pertama, berfilsafat yang terkait erat dengan sastra. Artinya, sebuah karya filsafat dipandang melalui nilai-nilai sastra tinggi. Contoh: Sartre tidak hanya dikenal sebagai penulis karya filsafat, tetapi juga seorang penulis novel, drama, scenario film. Bahkan beberapa filsuf pernah meraih hadiah Nobel untuk bidang kesusasteraan.
·         Kedua, berfilsafat yang dikaitkan dengan social politik. Di sini, filsafat sering dikaitkan dengan praksis politik. Artinya sebuah karya filsafat dipandang memiliki dimensi-dimensi ideologis yang relevan dengan konsep negara. Filsuf yang menjadi primadona dalam gaya berfilsafat semacam ini adalah Karl Marx (1818-1883) yang terkenal dengan ungkapannya: “Para filsuf sampai sekarang hanya menafsirkan dunia. Kini tibalah saatnya untuk mengubah dunia”.
·         Ketiga, filsafat yang terkait erat dengan metodologi. Artinya para filsuf menaruh perhatian besar terhadap persoalan-persoalan metode ilmu sebagaimana yang dilakukan oleh Descartes dan Karl Popper. Descartes mengatakan bahwa untuk memperoleh kebenaran yang pasti kita harus mulai meragukan segala sesuatu. Sikap yang demikian itu dinamakan skeptis metodis. Namun pada akhirnya ada satu hal yang tidak dapat kita ragukan, yakni kita yang sedang dalam keadaan ragu-ragu, Cogito Ergo Sum.
·         Keempat, berfilsafat yang berkaitan dengan kegiatan analisis bahasa. Kelompok ini dinamakan mazhab analitika bahasa dengan tokoh-tokohnya antara lain: G.E Moore, Bertrand Russel, Ludwig Wittgenstein, Gilbert Ryle, dan John Langshaw Austin. Corak berfilsafat yang menekankan pada aktivitas analisis bahasa ini dinamakan logosentrisme. Tokoh sentral mazhab ini, Wittgenstein mengatakan bahwa filsafat secara keseluruhan adalah kritik bahasa. Tujuan utama filsafat ini adalah untuk mendapatkan klarifikasi logis tentang pemikiran. Filsafat bukanlah seperangkat doktrin, melainkan suatu kegiatan.
·         Kelima, berfilsafat yang dikaitkan dengan menghidupkan kembali pemikiran filsafat di masa lampau. Di sini, aktifitas filsafat mengacu pada penguasaan sejarah filsafat. Dalam hal ini, mempelajari filsafat yang dipandang baik adalah dengan mengkaji teks-teks filosofis dari para filsuf terdahulu.
·         Keenam, masih ada gaya filsafat lain yang cukup mendominasi pemikiran banyak orang, terutama di abad keduapuluh ini yakni berfilsafat dikaitkan dengan filsafat tingkah laku atau etika. Etika dipandang sebagai satu-satunya kegiatan filsafat yang paling nyata, sehingga dinamakan juga praksiologis, bidang ilmu prkasis.
Secara terminologis, pengertian filsafat (philosophy) menurut Concise Oxford English Dictionary (Tenth Edition) adalah:
1.      studi tentang hakikat dasar dari pengetahuan, kenyataan, dan keberadaan (eksistensi)
2.      studi tentang dasar-dasar teoritis dari suatu cabang pengetahuan atau pengalaman
3.      suatu teori atau sikap yang memandu perilaku seseorang
Selain itu, para ahli filsafat juga memberikan pendapatnya masing-masing mengenai pengertian filsafat sebagai berikut.
1.      Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (Plato).
2.      Filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda (Aristoteles).
3.      Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya (Marcus Tullius Cicero).
4.      Filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya 4 persoalan, yaitu: (a) apakah yang dapat kita ketahui (dijawab dengan Metafisika), (b) apakah yang boleh kita kerjakan (dijawab dengan Etika), (c) sampai dimanakah pengharapan kita (dijawab dengan Agama), dan (d) apakah yang dinamakan manusia (dijawab dengan Antropologi) (Immanuel Kant).
5.      Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan, yang meliputi: (a) suatu sikap tentang hidup dan tentang alam, (b) suatu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan berdasarkan akal, (c) suatu perangkat masalah, dan (d) suatu perangkat teori atau isi pikiran (Harold H. Titus).
6.      Filsafat adalah penjelasan yang rasional dari segala yang ada, penjajagan (upaya) terhadap realitas yang terakhir (James K. Feibleman).
7.      Filsafat adalah sistem kebenaran tentang segala sesuatu yang dipersoalkan secara radikal, sistematik, dan universal (Sidi Gazalba).
8.      Filsafat adalah berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat tradisi, dogma, atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan (Harun Nasution).
9.      Filsafat adalah suatu ikhtiyar untuk berpikir radikal dalam arti mulai dari radix suatu gejala dari akar suatu hal yang hendak dimasalahkan, dan dengan jalan penjajagan yang radikal filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal (Fuad Hassan).
10.  Filsafat adalah refleksi menyeluruh tentang segala sesuatu yang disusun secara sistematis, diuji kritis, demi hakikat kebenarannya yang mendalam serta demi makna kehidupan manusia di tengah-tengah allam semesta (Damardjati Supadjar).

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar