Jumat, 09 Desember 2016

KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK



Kegiatan pendidikan, khususnya pendidikan formal, seperti pengembangan kurikulum, proses belajar, sistem evaluasi, dan layanan bimbingan dan konseling merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan yang di dalamnya membutuhkan psikologi. Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak orang, diantaranya peserta didik, administrator, masyarakat, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukan perilakunya secara efektif.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa sudah sejak lama bidang psikologi pendidikan telah digunakan sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktik pendidikan dan telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pendidikan, diantaranya terhadap pengembangan kurikulum, sistem pembelajaran, dan sistem penilaian.
A.    Pengertian Peserta Didik
Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah (Sinolungan, 1997).
Peserta didik merupakansubjek yang menjadi fokus utama dalam menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran. Sinolungan (1997) juga mengemukakan, manusia termasuk peserta didik adalah makhluk totalitas “homo trieka”. Ini berarti manusia termasuk peserta didik merupakan (a) makhluk religius yang menerima dan mengakui kekuasaan Tuhan atas dirinya dan alam lingkungan sekitar, (b) makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam berinteraksi dan saling mempengaruhi agar berkembang sebagai manusia, (c) makhluk individual yang memiliki keunikan (ciri khas, kelebiha, kekurangan, sifat dan kepribadian, dan lain-lain).
Dalam prospektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik perlu bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya (Arifin, 1996).
Berdasarkan beberapa definisi tentang peserta didik yang disebut di atas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik merupakan individu yang memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya sebagai berikut.
·         Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga mereka merupakan insan yang unik.
·         Peserta didik adalah individu yang sedang berkembang, artinya peserta didik tengah mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya yang ditunjukan kepada diri sendiri maupun yang diarahkan pada penyesuaian dengan lingkungannya.
·         Peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
·         Peserta didik adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
B.     Tahap-Tahap dan Ciri Perkembangan Anak
1.      Tahap perkembangan biologis
a.       Masa Premental
Masa/periode ini terjadi, pada saat anak berada dalam kandungan dan sangat penting sebagai pembentukan manusia yang biasa berdampak sepanjang hidup
b.      Masa Bayi
·         Infancy (orok): selama 2 minggu sejak lahir:
1.      Fase partunatal, yaitu 30 menit setelah kelahiran bayi masih merasa dan tergantung kepada ibunya.
2.      Fase neonatal, yaitu setelah plasenta/ari-ari dipotong, bayi mulai berdiri sendiri sebagai individu.
·         Babyhood (Bayi): 2 tahun setelah masa jabang bayi.
Masa ini pembentuk dasar kepribadian, mengalami pertumbuhan secara cepat, sekaligus ketergantungan kepada ibu berkurang/individualis. Adapun ciri menonjol adalah keingintahuan dan kreativitas dari syaraf motoriknya, ia pun punya tugas penting belajar berbicara dengan ibunya dan menggerakan organ-organ tubuhnya.
c.       Masa Kanak-Kanak Awal (Early Childhood)
Berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Ini masa sulit karena anak menjadi susah dikontrol dan mulai sadar dia bisa melakukan apapun tanpa bantuan dan merasa tidak tunduk pada lingkungan.
d.      Masa Kanak-Kanak Akhir
Berlangsung 6 tahun sampai organ seksualnya masak, pada umumnya 12-13 tahun untuk wanita dan 14-15 tahun untuk pria.
e.       Masa Pubertas
Pubertas ditandai dengan masaknya organ reproduksi, secara fisik sudah siap untuk beranak-pinak, kemudian daya tarik terhadap lawan jenis lebih kuat.
f.       Masa Remaja
Ini adalah masa transisi, yang sangat sulit dari masa sebelumnya/ secara umum merupakan klimaks. Masa remaja dibagi menjadi dua bagian,  yaitu remaja awal 13-17 tahun dan remaja akhir usia 17-18 tahun.
g.      Masa Dewasa Awal
Berkisar antara 18-40 tahun. Ini adalah masa pemantapan diri terhadap pola hidup baru/keluarga.
h.      Masa Dewasa Madya
Berkisar antara 40-60 tahun, kehidupan pada umumnya sudah mapan, berkeluarga, dan memiliki beberapa anak.
i.        Masa Usia Lanjut
Pada umur 60 tahun ke atas, masa dimana mensyukuri yang sudah dicapai dari masa sebelumnya.
2.      Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktif
Dasar yang digunakan para ahli untuk menentukan pembagian perkembangan manusia ini ialah tingkat-tingkat perkembangan anak dan cara mendidiknya dengan cara-cara tertentu.
a.       Tahap I            : dari umur 0 sampai 2 tahun. Tahap ini disebut tahap asuhan.
b.      Tahap II          : dari umur 2 sampai 12 tahun. Tahapan ini dinamakan pendidikan jasmani dan latihan-latihan panca indera.
c.       Tahapan III     : dari umur 12 sampai 15 tahun. Tahapan ini disebut tahap pendidikan akal pikiran.
d.      Tahap IV         : dari umur 15 sampai 20 tahun. Tahap ini disebut tahap pembentukan watak (karakter) dan pendidikan agama.
3.      Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologi
Kroh membagi tahap-tahap perkembangan ini sebagai berikut.
a.       Tahap I            : mulai umur 0-3 tahun, yang biasanya disebut juga masa kanak-kanak awal.
b.      Tahap II          : mulai umur 3 sampai 13 tahun, yang disebut juga masa keserasian sekolah.
c.       Tahap III         : mulai 13 sampai akhir masa remaja itu, tidak dapat ditentukan dengan pasti tetapi pada umumnya sebagai perkiraan pada umur 21 tahun.
C.  Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Diantara faktor-faktor di dalam diri yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah sebagai berikut.
a.       Bakat atau pembawaan. Anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat tertentu, seperti bakat music, seni, agama, akal yang tajam, dan sebagainya.
b.      Sifat-sifat keturunan. Sifat-sifat keturunan yang individu dipusakai dari orang tua atau nenek moyang dapat berupa fisik dan mental.
c.       Dorongan dan instink. Dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong manusia melaksanakan sesuatu atau bertindak pada saatnya. Sedangkan instink adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisikan kepada manusia bagaimana cara-cara melaksanakan dorongan batin.
Selain itu, ada juga yang menggolongkan faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik seperti berikut.
1.      Faktor Internal
a.       Kondisi Fisik
b.      Kondisi psikis

2.      Faktor Eksternal
a.       Lingkungan Fisik
b.      Lingkungan Nonfisik
D.  Perkembangan Masa Hidup anak
1.      Perkembangan Anak dari Segi Psikologi
Masa hidup seseorang dapat dibagi dalam beberapa tahap perkembangan dengan tingkat kematangan tertentu, meliputi:
a.       Masa bayi : 0-2 tahun
b.      Masa anak : masa balita, masa prasekolah
c.       Masa anak sekolah
d.      Masa praremaja
e.       Masa remaja
f.       Masa dewasa : dewasa muda
g.      Dewasa madya
h.      Dewasa lanjut
E.  Implikasi Pertumbuhan/Perkembangan/Kematangan Peserta Didik terhadap Proses Pembelajaran
Dapat ditarik dari beberapa implikasi pertumbuhan atau perkembangan atau kematangan peserta didik terhadap penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut.
·         Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak lahir berlangsungdalam lingkungan sosial yang meliputi semua manusia yang berada dalam lingkungan hidup itu
·         Interaksi manusia dengan lingkungannya sejak lahir menghendaki penguasaan lingkungan maupun penyesuaian diri pada lingkungan
·         Dalam interaksi sosial, manusia sejak lahir telah menjadi anggota kelompok sosial yang dalam hal ini ialah keluarga.
·         Atas dasar keterkaitan dan kewajiban sosial para pendidik, terutama orang tua, makan anak senantiasa menciptakan lingkungan fisik, lingkungan sosial, serta lingkungan psikis yang sebaik-baiknya bagi proses pertumbuhan dan perkembangan.
Kematangan jasmani merupakan dasar yang meliputi semua kematangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar