Kita akan
mempelajari bermacam-macam metode penelitian untuk suatu persoalan yang sedang
di teliti. Pembahasan mendatang akan menunjukan bahwa tiap pendekatan dan
metode dapat memberi beberapa informasi penting atas suatu masalah, tetapi
tidak ada metode yang memberikan jawaban pasti. Umumnya dalam mengambil
kesimpulanbila berdasarkan beberapa metode yang berbea. Beberapa metode dalam
psiklogi, diantaranya sebagai berikut;
·
Metode
Eksperimental
cara ini dilakukan
biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.
·
Observasi
Ilmiah
Pada observasi ilmiah,
suatu hal pada situasi-situasi yang di timbulkan tidak dengan sengaja,
melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan.
·
Sejarah
Kehidupan
Sejarah kehidupan
seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui
“jiwa” orang yang bersangkutan.
·
Wawancara
Wawancara merupakan
Tanya jawab si pemeriksa dan orang yang di periksa.
·
Angket
Angket merupakan
wawancara dalam bentuk tertulis.
·
Pemeriksaan
Psikologi
Pemeriksaan
psikologi disebut juga dengan psikotes. Metode ini menggunakan alat-alat
psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang
benar-benar sudah terlatih.
Pada abad ke-19, dimulai juga metode
psikologi dengan metode psikologi kontemporer; dimana saat itu berkembang dua
(2) teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu psikologi fakultas dan
psikologi asosiasi.
a. Psikologi Fakultas
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang
adanya kekuatan mental bawaan. Menurut teori ini, kemampuan psikologi
terkotak-kotak dalam beberapa “fakultas” yang meliputi berpikir, merasa dan
berkeinginan.
b. Psikologi Asosiasi
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang
mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide, yaitu
bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan berasarkan
prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.
A.
Metode
Observasi, Klinis, dan Metode Etnografi
Objek
kajian psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan
manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah. Oleh karena itu, penggunaan
untuk sesuatu metode yang bagaimana baiknya pun pasti tidak dapat menghasilkan
kebenaran yang mutlak sebab setiap metode pasti punya kelemahan dan
kelebihannya.
Dengan
demikian, dalam menyelidiki psikologi, hendaknya juga dipergunakan banyak
metode-metode yang mungkin, ini dimaksud agar kelemahan-kelemahan metode yang
satu dapat ditutup oleh kesempurnaan pada metode lain. Metode yang bersifat
filosofis terdapat beberapa macam,
antara lain sebagai berikut;
a.
Metode
Intuisif
Metode ini
dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan atau dengan
cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari hari.
b.
Metode
Kontemplatif
Metode ini di
lakukan dengan jalan merenungkan objek kajian yang akan diketahui dengan
mempergunakan kemampuan berpikir kita.
c.
Metode
Filosofis Religius
Metode
ini di gunakan dengan mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama
untuk meneliti pribadi manusia.
1. Metode Observasi
Pada
dasarnya, metode ini adalah metode yang paling dasar dilakukan dari semua
metode yang ada, yakni mengadakan pengamatan secara cermat, dan sistematis
serta menumbuhkan adanya keluwesan tertentu(tidak kaku). Kegiatan ini harus
diiringi dengan pencatatan hasil secara teliti dari gejala yang ada. Dalam hal
ini, observer dapat melalui tiga cara, yaitu;
·
Introspeksi (retrospeksi).
·
Intropeksi eksperimental.
·
Ekstropeksi.
2. Metode Klinis
Kata
klinis berasal dari kata kline, yang berarti tempat tidur, klinoo = berbaring, klinek= lembaga untuk meneliti dan menyembuhkan pepnyakit. Maka
yang dimaksud metode klinik ialah nasihat ahli dan bantuan kedokteran, yang di
berikan kepada para pasien, oleh ali kesehatan. Metode klinis yang di terapkan
dalam psikoloi ialah kombinasi dari bantan klinis medis dengan metode
pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap pasien.
3. Metode Etnografi
Etnografi
merupakan salah satu dari sekian pendekatan dalam penelitian kualitatif. Dalam
istilah yunani, etnos, berarti masyarakat, ras atau sebuah kelompok kebudayaan,
dan etnografi berarti sebuah ilmu yang menjelaskan cara hidup manusia.
Etnografi adalah salah satu metode
kualitatif yang tertua dari riset sosial. Metode ini sangat tepat untuk
meneliti masalah budaya, dan biasanya selalu terpilih sebagai metode penelitian
antropologi.
Secara umum, etnografi di sebut
sebagai ‘menuliskan tentan kelompol masyarkat’. Secara khusu hal tersebut juga
berarti menukiskan tentang kebudayaan sebuah kelompok masyarakat.
B.
Pendekatan
Longitudinal, Tranversal, Sekuensial, dan Lintas Budaya
1.
Pendekanan
Longitudinal
Pendekatan
longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara
menyelidiki anak dalam jangka waktu lama, misalnya mengikuti perkembangan
seseorang dalam jangka waktu tertentu, seperti selama masa kanak-kanak atau
selama masa remaja.
2.
Pendekatan
Transversal atau cross-sectional
Pendekatan
Transversal atau cross-sectional adalah
suatu pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap beberapa
kelompok anak dalam jangka waktu relative singkat. Dalam pendekatan ini,
penelitian dilakukan terhadap orang-orang atau kelompok orang dari tingkat umur
yang berbeda beda
3.
Pendekatan
Sekuensial
Pendekatan
sekuensial adalah pendekatan kombinasi antara pendekatan longitudinal dan
transversal. Pendekatan ini memungkinkan penelitian untuk membandingkan
perbedaan individual dan perkembangan. Kombinasi dari longitudinal
dantransversal dapat menyajikan gambaran perkembangan yang lebih lengkap
daripada dilakukan pendekatan secara terpisah.
4.
Pendekatan
Cross-Culture (Lintas-Budaya)
Pendekatan
Cross-Culture adalah suatu pendekatan
dalam penelitian yang mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Pendekatan ini banyak digunakan untuk mengetahu
perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan perkembangan anak pada latar
belakang kebudayaan yang berbeda.
C. Teori Kebutuhan Peserta Didik
Menurut
Maslow kebutuhan peserta didik terdapat lima tingkat kebutuan dasar, yaitu
kebutuhan fisiologis, kebutuhan atas rasa nyaman, kebutuhan akan rasa memiliki
dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan dan aktualisasi
diri.
1.
Kebutuhan
Fisiologis
Kebutuhan
paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis, yakni kebutuhan
untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu, seperti
kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal, sexs, tidur, dan oksigen.
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis adala potensi paling dasar dan paling besar bagi
semua pemenuhan kebutuhan di atasnya.
2.
Kebutuhan
Akan Rasa Aman
Setelah
kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah apa yang
disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan
akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik, stabiliitas, ketergantungan,
perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam, seperti peran,
terorisme,penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan, dan bencana alam.
3.
Kebutuhan
Dicintai dan Disayangi
Jika Kebutuhan
fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman
telah terpenuhi, maka muncullah apa Kebutuhan ini meliputi dorongan
untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk
dekat dengan keluarga dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk
memberi dan menerima cinta.
4.
Kebutuhan
Akan Penghargaan
Setelah
kebutuhan dicintai dan disayangi tercukupi,manusia akan bebas untuk mengejar
kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki
dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah
dan kebutuhan yang lebih tinggi.
5.
Kebutuhan
Akan Aktualisasi Diri
Tingkatan terakhir dari kebutuhan Maslow
adalah aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak
melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan terus-menerus memenuhi
potensi.
D. Implikasi Kebutuhan Individu
Peserta Didik Terhadap Pendidikan
Pemikiran
Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu sudah di kenal luas, namun
aplikasinya atau terapan untuk kepentingan pendidikan siswa di sekolah
nampaknya belum mendapat perhatian penuh.secara ideal, dalam rangka pencapaian
perkembangan kebutuhan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan
memenuhi berbagai kebutuhan siswanya. Diantaranya sebagai berikut;
·
Keubutuhan Jasmani
·
Kebutuhan Rasa Aman
·
Kebutuhan Akan Kasih Sayang
·
Kebutuhan Akan Penghargaan
·
Kebutuhan Akan Rasa Bebas
·
Kebutuhan Akan Rasa Sukses
E. Perkembangan Fisik, Genetik,
Danlingkungan Peserta Didik
Perkembangan
fisik yang optimal sangat penting bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, sebab
pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, baik secara langsung dan tidak
langsung mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan
fisik akan menentukan keterampilan dalam
bergerak. Sedangkan secara tidak langsung, perkembangan fisik mempengarui cara
peserta didik memandang dirinya sendiri dan orang lain.
Dengan masuknya anak ke sekolah
dasar akan membawa perubahan dalam pola kehidupannya. Pada usia dasar ini
merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan dan seragam sampai terjadi
perubahan-perubahan pubertas, sekitar dua tahun menjelang menjadi matang secara
seksual. Karena itu, masa ini sering di sebut “periode tenang”.
F. Implikasi Genetik dan Lingkungan
Terhadap Pendidikan
Mc
Devitt & Ormrod (2002) merekomendasikan beberapa hal penting yang perlu
dilakukan guru dalam menyikapi pengaruh gentik dan lingkungan bagi perkembangan
peserta didik, yaitu seperti berikut;
a.
Memahami
dan menghargai perbedaan-perbedaan individual anak
b.
Menyadari
bahwa sebenarnya faktor lingkungan mempengaruhi setiap aspek perkembangan
c.
Mendorong
siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan
Perkembangan
Otak
Otak adalah
sebuah system biologis manusia yang di ciptakan Allah SWT, untuk mengindra
dunia sekaligus memberi berbagai tanggapan tehadapnya.otak bukan sekedar suatu
gumpalan keriput dalam tengkorak manusia, tetapi sesungguhnya otak menjalar
keseluruh tubuh. Otak memanjang hingga keujung sum-sum tulang belakan, lalu
dari sum-sum tulang belakang ini keluarlah rangkaian serabut sel darah biru,
hingga berdirinya bulu pada kulit jika merasa takut, semuanya diatur oleh sistm
saraf. Tak satu pun organ atau sel dalam tubuh kita yang lepas dari jangkauan
otak (Mc Crane,2003).
·
Masa pubertas (10-14 tahun)
Akhir usia sekolah, anak akan masuki masa yang
disebut dengan”pubertas” (berasal dari bahasa Latin; “pubescere”, yang artinya rambut kemaluan), yaitu awal terjadinya
pematangan seksual.
Kematangan seksual di tandai dengan perubahan
ciri-ciri seks primer (primery seks
characteristics) dan ciri-ciri seks sekunder (secondary seks characteristics).
a.
Perbahan
Ciri-Ciri Seks Primer
Ciri-ciri seks primer laki-laki di tunjukan
pada pertumbuhan batang kemaluan (penis)
dan kantung kemaluan ( scrotum) yang
terjadi sejak usia anak kelas 12tahun dan terjadi selama 5 tahun untuk penis
dan 7 tahun untuk skrotum(seifort dan Hoffnung, 1994).
Pada
anak perempuan perubahan ini di tandai dengan munculnya menstruasi, yang di
sebut dengan menarche, yaitu
menstruasi yang pertama kali oleh anak perempuan.
b.
Perubahan
Ciri-Ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri
seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak berhubungan secara
langsung dengan proses reproduksi, tetapimerupakan tanda-tanda perbedaan antara
laki-laki dan perempuan. Tanda-tanda jasmani yang terjadi pada anak laki-laki
adalah tumbuhnya kumis dan jenggot, jakun, bahu dan dada melebar, suara berat,
tumbuh bulu ketiak, dada, kaki, dan lengan dan sekitar kemaluan serta otot-otot
menjadi kuat. Sedangkan pada perempuan terlihat pada payudara dan pinggul
membesar, suara menjadi halus, tumbuh bulu di ketiak dan sekitar kemaluan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar